//
you're reading...
Silsilah Hadits Shahih

Silsilah Ash-Shohihah No.10


Rakus Terhadap Harta Menyebabkan Hina

Pada bagian yang lalu saya telah mengemukakan beberapa hadis yang menjelaskan anjuran Islam agar kita memanfaatkan lahan secara produktif, dan memberikan penegasan, bahwa Islam benar-benar menganjurkannya kepada kaum Muslimin, bahkan memberikan semangat dan dorongan untuk itu.

Dan sekarang, saya akan menyebutkan beberapa hadis yang oleh sementara orang yang lemah pemahamannya serta ada penyakit dihatinya, terasa bertentangan dengan hadis-hadis diatas (yang terdahulu). Padahal kalau kita pahami secara baik, tanpa mengedepankan hawa nafsu sedikitpun, maka hadis-hadis yang akan saya sebutkan ini ternyata tidak berlawanan sama sekali. Hadis-hadis yang saya maksud adalah:

Silsilah Ash-Shohihah No.10

“Dari Abu Umamah al-Bahili, ia melihat sungkal bajak dan alat pertanian lainnya, lalu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bila benda-benda ini masuk kedalam sebuah rumah, niscaya Alloh juga akan memasukan kehinaan.” Kitab Shohihnya (Syarah Fath al-Bari, 4/5).

Sedangkan ath-Thobroni juga meriwayatkannya di dalam al-Kabir di sanad lain, yakni dari Abu-Umamah secara marfu’ dengan matan (redaksi):

“Para penghuni rumah yang pagi-pagi keluar dengan sepasang lembu untuk membajak, pasti akan ditimpa kehinaan.”

Hadis ini disebutkannya di dalam al-Majma’ (6/120).

Para ulama’ telah mengintegrasikan hadis ini dengan hadis-hadis yang disebutkan terdahulu dengan cara:

1. Yang dimaksud dengan adz-dzul adalah kewajiban (pajak) bumi yang diminta oleh negara. Orang yang melibatkan dirinya kedalamnya, berarti telah menceburkan atau menyodorkan dirinya kedalam kehinaan. Al-Manawi kedalam kitabnya al-Faidh menandaskan: “Hadis ini tidak mencela pekerjaan bercocok tanam, sebab pekerjaan itu terpuji, karena banyak membutuhkannya. Disamping itu, kehinaan (karena melibatkan diri dalam urusan pajak) tidak menghalangi pahala sebagian orang (yang bercocok tanam). Dengan kata lain keduanya tidak ada hubungannya (talazum).

Karenanya Ibn At-Tin mengatakan: “Hadis ini merupakan salah satu berita Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam tentang hal-hal yang bersifat abstrak, karena dalam kenyataannya yang kita saksikan sekarang ini adalah, bahwa mayoritas orang yang teraniaya adalah para petani.”

2. Hadis itu dimaksudkan bagi mereka yang terbengkalai urusan ibadahnya karena terlalu sibuk dengan pekerjaanpekerjaan itu, lebih-lebih untuk berperang yang saat itu sangat dibutuhkan. Nampaknya dengan pendapat inilah Imam Bukhari memberi judul hadis tersebut dengan: “Peringatan Keras terhadap Akibat Yang Ditimbulkan karena Terlalu Sibuk dengan Alat-alat Pertanian, yang Melebihi Batas yang Telah Ditentukan.”

About Abu Fathan As Salafy

Anak Yang Tampan

Discussion

One thought on “Silsilah Ash-Shohihah No.10

  1. kadang kita lupa bahwa semua harta yg kita anggap segala2nya malah dapat membawa kita kepada jurang kehinaan pabila harta itu kita dapat dari jalan yg tidak di ridhoi yg berhak mempunyai harta tsb….

    Posted by Hermansyah Lanangqupu | 24 October 2011, 4:14 pm

Leave a reply to Hermansyah Lanangqupu Cancel reply

Rangking

Total Pengunjung

  • 264,935 Pengunjung

User Online